SELAMAT DATANG DI PETARUNG JALANAN INDONESIA
Halaman ini merupakan fan blog game pertarungan ternama, STREET FIGHTER. Segala pembahasan yang ada di blog ini berkutat pada hal-hal yang berbau Strert Fighter,baik itu game, film, komik, ata hal-hal lain yang berkaitan dengan asal muasal game ini. Jadi bagi yang yang berminat, silahkan bergabung dan berpartisipasi pada blog ini. 
Are you ready..... FIGHT!!!!!

Minggu, 03 Juli 2011

Chun Li - The world's strongest woman

Tanggal Lahir1Maret
KewarganegaraanChina / Hong Kong
Tinggi178 cm
Berat75 kg
Golongan DarahB
Gaya BertarungTaichi Kung Fu
DebutStreet Fighter II (1991)

Margaret Thatcher boleh dijuluki "Iron lady", Woder Woman bisa dibilang ratunya superheroine, atau Lara Croft bisa dikatakan pelopor petualang wanita dalam game, namun jangan lupa Street Fighter punya CHUN-LI, WANITA TERKUAT SEPANJANG MASA. Ngak percaya? Berikut pembahasannya.


LATAR BELAKANG
Chun Li merupakan seorang gadis muda asal negeri tirai bambu yang berprofesi sebagai agen International Criminal police Organization (ICPO) atau lebih dikenal dengan Interpol. Pada beberapa sumber dikakatankan bahwa dahulunya ayah Chun Li juga seorang interpol. Dalam suatu operasi menghadapi gembong kriminal Shadoloo, ayah Chun Li menghilang tanpa ada berita. Terpukul mendengar kabar tersebut, Chun Li kemudian bergabaung dengan Interpol guna mencari keberadaan ayahnya tersebut. Berbekal keahlian Kung Fu yang dimilikinya, setahap demi setahap ia berhasil mengatasi gerakan organi sasi kriminal ini hingga ditunjuk sebagai kepala bagian investigasi. Meski masih tergolong muda, ilmu Kung Fu yang dimiliki oleh Chun Li bisa dikatakan di atas rata-rata jago-jago Kung Fu lainnya. Hal ini tidak lain adalah hasil didikan yang keras dari master Kung Fu terkemukan, Gen yang juga merupakan guru dari ayah Chun Li.


Chun Li berguru kepada master Gen dalam SF: The Legend of Chun Li
Dalam menjalankan tugasnya sebagai interpol, ia pun kemudian berkenalan dengan perwira-perwira angkatan bersenjata Amerika seperti Charlie Nash dan Gulie yang sama-sama bergabung dalam operasi penumpasan Shadoloo. Operasi gabungan ini juga kemudian berhasil meringkus pimpinannya, Vega yang sedang mengembangkan fasilitas senjata pemusnah masal. Chun Li pun akhirnya bertemu dengan ayahnya. Akan tetapi nasib baik ternyata belum memihak pada Chun Li. Akibat luka siksaan yang diterimanya bertahun-tahun, ayahnya seketika itu juga menghembuskan nafas terakhirnya. Chun Li pun bersedih dan mendekap erat jasad ayahnya itu. Ia pun kemudian bertekad untuk membalas dendam. Kekacauan di fasiltas tersebut tidak berhenti sampai di situ saja. Vega yang mulai terdesak, kemudian mengaktifkan senjata pemusnah masalah Psycho Drive untuk mengalihkan perhatian para agen. Kepanikan pun terjadi. Untuk menghentikan senjata tersebut, Charlie Nash akhirnya mengorbakan dirinya dengan meledakan seluruh lokasi fasilitas tersebut. Kejahatan Shadoloo pun untuk sementara dapat dihentikan.

Tiga tahun berlalu, kejuaraan World Warrior Tournament pun digelar kembali dengan sponsor yang baru. Chun Li dan Guile mencium kehadiran Shadoloo dalam pertandingan tersebut. Kedua veteran ini pun kemudian ikut berpartisipasi sebagai peserta. Dalam penyamarannya, Chun Li kemudian berhasil menguak dalang di balik turnamen tersebut tidak lain adalah sang diktator yang berhasil selamat dari ledakan tiga tahun yang lalu. Ia pun kemudian mengetahui ada maksud tertentu dibalik turnamen itu. Bekerja sama denga petarung lain seperti Ryu dan Ken. Chun Li akhirnya berhasil menggagalkan kejahatan Vega untuk kedua kalinya.

GAYA BERTARUNG
Chun Li dengan kostum klasiknya
Dari asal negaranya, bisa ditebak beladiri yang dikuasai oleh Chun Li adalah Kung Fu. Meski awalnya Capcom menyatakan Wushu sebagai stylenya, pada perkebangannya Capcom meralatnya dengan Thai Chi Kung Fu berdasarkan kemiriipannya dengan aliran bela diri tersebut. Bila diperhatikan dari awal kemunculannya pada SF II, memang style betarung Chun Li cukup ambigu. Dengan perkembangan resolusi game dan semakin halusnya gambar yang dihasilkan, gerak Chun Li pun semakin mendekati gerakan-gerakan Kung Fu yang nyata.

Pada awal SF II, gerakan Chun Li hanya terfokus pada jurus-jurus kaki yang cepat dengan tingkat damage yang rendah. Hal ini bisa dikatakan sebagai kebalikan dari karater Zangif yang gerakannya lambat namun berkekutan besar. Chun Li juga mampu melompat melebihi layar permainan yang hanya dimiliki beberapa karater saja. Pada SF Hyper Fighting, berdasarkan permintaan dari fan, Chun Li kemudian diberi jurus api "Kikouken" seperti halnya Ryu, Ken, Guile, dan Dalshim. Meski tingkat damge-nya terlalu besar, namun gerakan ini kemudian menjadi ciri khas karater tersebut yang terus dipertahankan pada seri-seri selanjutnya.

Ada hal yang cukup aneh dari karakter ini. Meski secara ofisial, Chun Li adalah murid dari Gen, namun tidak ada satu kemiripan apapun antara dua karater ini. Bahkan kuda-kuda kedua karater tersebut jauh dari kata serupa. Tampaknya hal ini tidak lain hanya merupakan strategi yang dilakukan Capcom untuk mengembangkan cerita SF pada media-media lain selain game.

DESIGN
Kostum Alternatif dalam SFIV
Pada kemuculan awalnya, Chun Li digambarkan sebagai wanita muda dengan Qipao (baju khas wanita China) berwarna biru sebagai kostumnya. Qipao ini dimodifikasi sedemikian rupa dan dipadukan dengan stocking serta sepatu boots, sehingga image karater ini terlihat wild & sexy. Ditambah lagi dengan gelang berduri di kedua lengannya mempertegas kesan tersebut. Meskipun biru merupakan ciri khas dari Chun Li, namun dalam beberapa varian SF II, kostumnya sempat mengalami perubahan warna menjadi pink dan putih.

Berbeda dengan SF II, dalam seri SF Alpha gambaran Chun Li mengalami sedikit perubahan. Selainnya rupa yang lebih di"remaja"kan, qipao sexy yang menjadi trandmarknya diganti dengan baja senam ala akrobater China yang dipadukan dengan rompi tampa lenga. Gelang berduri yang sempat menuai kontroversi, diganti dengan wristband berhias batu permata. Yang lebih ekstrim lagi, sepatu boots tinggi justru diganti denga sneaker sehingga imagenya pun lebih real dan sporty. Meski demikian, kostum klasik kebesarannya masih dapat digunakan sebagai pilihan kostum alternatif. Sayangnya, perubahan kostum ini tidak dibarengi dengan cerita yang matang dari pihak Capcom, sehingga alasan perubahan kostum ini tidak begitu jelas dalam canon-nya.

Setelah mantap dengan kostum klasiknya dalam seri-seri lawas dan crossover lainnya, berhubung semua karakter mendapat jatah kostum baru pada SF IV, maka Chun Li pun tidak luput menjadi korban ^^. Dengan atasan serupa gaun malam berwarna hitam dengan kain obi berwarna emas, image sexy kembali ditampilkan pada versi ini. Tidak seperti pada versi sebelumnya, pada kostum alternatif ini sisi feminin Chun Li diperlihatkan dengan sepatu high heels tanpa stocking. Tentuntya kostum alternatif ini sangat memanjakan para penggemar pria karakter cantik ini ^o^ he he he he

PENUTUP
Bisa dikatakan bahwa sebelum Chun Li diperkenalkan pada Street Fighter II, dalam dunia game, karater wanita merupakan hal yang sangat langkah. Apa lagi pada saat itu game-game fighting yang memiliki karakter wanita hampir bisa dibilang tidak ada. Oleh sebab itu, munculnya karater ini merupakan pelopor dari "emansipasi wanita" dalam dunia video game. Melalui karater Chun Li ini pula Capcom seolah-olah mengisyaratkan bahwa muskulinisme tidak selalu berbanding lurus dengan keperkasaan.

Next: M. Bison - The King of Chaos

1 komentar:

  1. Chun-Li nya sih keren,
    Sayang Film nya (The Legend of Chun-Li) busuk.

    BalasHapus